Rabu, 13 April 2011

Sering Ngecas Bikin Hidup Baterai Lithium Lebih Awet?

Baterai bisa dibilang jadi salah satu komponen penting penunjang ponsel ataupun laptop kita. Berapa lama kita bisa menikmati kegunaan perangkat kita bergantung pada kemampuan hidup si baterai. Pemakaian yang serampangan malah bisa memperpendek masa hidup si baterai.
Baterai yang populer dipakai untuk smartphone ataupun laptop saat ini adalah baterai lithium. Di masa lalu, baterai Nikel juga jadi andalan untuk menghidupkan bermacam perangkat. Tapi, yang perlu dicatat adalah beda perlakuan yang mesti diterapkan untuk kedua jenis baterai ini.
Perilaku penggunaan baterai yang umum terpatri di benak kita saat ini, rata-rata masih terpatri pada perlakuan baterai Nikel. Pada baterai jenis ini, tips seperti; jangan mengecas baterai sebelum baterainya habis; cas baterai sampai penuh untuk menjaga daya tahan baterai memang cara perawatan yang pas.


Namun, perlakuan untuk baterai Nikel yang makin nggak umum itu ternyata ngga bisa diberlakukan utnuk baterai Lithium lho. Untuk baterai lithium ion dan lithium polymer, yang sekarang banyak beredar dipasar, tak masalah kalau kamu tidak mengecasnya hingga penuh. Baterai ini malah bermasalah kalau kamu sering memakainya hingga baterai habis. perlakuan ini bisa bikin kapasitas baterai kamu lebih cepat berkurang dari kapasitas normalnya. Misal, baterai kamu punya life cycle 1000 kali pengecasan. Setelah lifecycle tergenapi, baru kapasitasnya menurun jadi hanya 80%nya saja. perawatan yang buruk, mempercepat terjadinya pengurangan kapasitas ini.
Hal ini diungkap oleh situs khusus soal baterai, Battery University. Situs ini menyarankan agar kamu mengecas baterai Lithium sesering mungkin sebelum baterai benar-benar habis. Saat mengisi pun sebagiknya tidak dicas hingga penuh. Dengan melakukan ini, baterai lithium kamu punya masa pakai lebih lama. Kok gitu ya?

Cara kerja baterai ini sama dengan perangkat mekanis lain, dimana masa pakainya semakin pendek cepat aus jika sering dalam penggunaan berat. Makin besar gap antara baterai terisi dan baterai kosong, malah makin memperpendek masa hidup si lithium. Maka, hindari menggunakan baterai lithium hingga habis. Jika, penggunaan hingga habis ini tidak bisa dielakkan, coba menggunakan baterai dengan kapasitas yang lebih  besar.
Jalan terbaik adalah sempatkan selalu mengecas baterai kamu selama dipakai. Pengisian parsial atau sebagian pada baterai jenis ini tidak masalah. Sebab, baterai ini tidak mengenal efek memori seperti pada baterai nikel. Efek memori ini bisa menyebabkan daya tahan baterai untuk menghidupi perangkat berkurang. Lithium juga tak perlu melakukan pengosongan baterai secara periodik yang dilakukan pada baterai nikel untuk menghindari efek memori tersebut.
Perlu diperhatikan bagi pengguna baterai Lithium adalah : jangan membiarkan baerai lithium kamu dicas lebih dari 100%. Tetap mencolokkan kabel cas ke baterai yang sudah dicas penuh malah mengurangi masa hidup baterai lebih cepat. Hindari juga dari suhu panas yang akan menguras waktu hidupnya. Jadi jangan tinggalkan smartphone kamu di mobil yang panas ataupun membiarkannya menjalankan aplikasi penguras baterai dalam waktu lama. Menjalankan aplikasi yang menggunakan GPRS terus menerus adalah salah satu contohnya.

Ada dua tipe baterai Lithium, Li-Ion dan Li-Polymer. Sifat perawatan keduanya sama saja. Tapi jika dibandingkan antara baterai Li-ion dengan Li-Poly, Li-poly rata-rata punya penurunan daya hidup yang lebih besar.

Belakangan, pemanufaktur mengumumkan bahwa baterai tipe ini bisa di cas lebih dari 500 kali sebelum kapasitasnya turun jadi 80%-nya saja (lihat Sanyo). Varian Li-poly lainnya, yang menggunakan film tipis sebagai baterai lithium rechargeable-nya, malah bisa 10.000 kali pengecasan sebelum dayanya berkurang. Nah biar, daya hidup baterai kamu terpelihara, berikut tipsnya:

  • Perangkat bergerak yang akan dicas sebaiknya dalam kondisi mati. Ini akan membantu baterai mencapai voltase terendahnya tanpa terhalang. Indikator pengisian pun makin akurat.
  • Lakukan pengecasan pada suhu ruang
  • Baterai Lithium tidak perlu pengisian penuh. Pengisian sebagian malah lebih baik.
  • Jangan menggunakan baterai hingga dayanya habis. Lebih baik lakukan pengecasan sesering mungkin sebelum baterainya habis.
  • Charger menggunakan metode yang berbeda untuk indikator siap-pakai. Lampu indicator tidak selalu menunjukkan keadaan sebenarnya, bahwa baterai telah penuh dicas.
  • Jangan lanjutkan menggunakan charger atau baterai kamu, jika perangkat tiba-tiba mengalami panas berlebih.
  • Sebelum baterai lithium disimpan dalam waktu lama, caslah baterai hingga mencapai sekitar 40% – 50%.
  • Baterai yang mati dalam waktu lama bisa dihidupkan lagi. Tapi, ketika ketika boost dilakukan dan voltase baterai tidak kembali ke level normal baterai kamu siap dibuang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar